Latar belakang keluarga
Ray Tambunan adalah perokok. Kisah itu masih teringat di pikiran Ray. Bapak,
ibu dan adik laki-lakinya adalah seorang perokok. Sementara Ray termasuk orang
yang tidak suka dengan perokok. Baginya perokok hanyalah orang yang merusak
kesehatannya sendiri. Ketika itu Ray tidak berani untuk mengutarakan
kritikannya pada orang tuanya. Maka dari itu, ketika ia bertemu dengan
teman-temannya yang merokok, Ray tidak segan-segan untuk mengkritik temannya
itu. “ Hey, merokok itu tidak baik”,
ungkap Ray kepada temannya. Dimulai dari sinilah Ray tumbuh menjadi orang yang
selalu melihat kekurangan orang lain. Tanpa ia sadari, sifat pengkritik itu
tumbuh dalam dirinya.
Sampai suatu kali, Ray
sedang mendengar orang yang sedang bernyanyi. Pendengaran Ray memang sangat baik, sehingga ia termasuk orang yang sangat peka. "Woi, Stop!Fals!”, kritik Ray. Karena selalu mengritik orang lain,
tidak heran banyak yang tidak menyukainya. Jauh dilubuk hati Ray yang terdalam
sesungguhnya Ray ingin orang lain berubah menjadi lebih baik. Namun, sifat Ray yang terlalu jujur justru membuat banyak orang tersinggung.
Beranjak dewasa, Ray
mengikuti sebuah ajang pencari bakat bernyanyi di negeri ini. Ketika Ray
bernyanyi dan dikritik, akhirnya Ray merasakan apa yang dirasakan orang-orang
yang dikritiknya dulu. “ Ternyata di
kritik itu tidak enak”, pungkasnya. Ray sudah memberikan yang terbaik dan
dia pun pasrah untuk dikritik.
Hal yang membuatnya
sangat sedih adalah ketika dia bersama dengan teman- temannya kontestan lain
sedang membaca artikel yang sedang membahas ajang yang mereka ikuti. Komentar
untuk Ray adalah “ membosankan”. Ray
adalah orang membosankan, itulah kata-kata komentar saat itu. Bahkan, ada juga
yang berkomentar bahwa Ray mirip Gorila. Ketika membaca komentar tersebut teman
– temannya tertawa, dan Ray pun ikut tertawa. Padahal saat itu Ray merasakan
hati yang hancur.
Sejak saat itu Ray
merasakan pertobatan sejati, dia menyadari dia harus berubah dari sifat
pengkritik. Menurutnya, ketika ingin mengkritik orang lain, harus mencari waktu
yang tepat. Ada tujuh kata luar biasa menurut Ray yaitu “ Tuhan ubah dia mulai dari diri saya”. Menurut Ray orang lain berubah
bukan karena terpaksa, ketika setiap orang sadar perubahan itu dari dirinya, maka itulah perubahan yang menjadi teladan bagi orang lain.